Jumat, 15 Oktober 2010

Sinonim, Hiponimi, Homonimi, Polisemi, dan Antonimi.

1. Contoh kalimat Sinonim

Dua buah kata yang memiliki kemiripan makna.

Contoh : Binatang = Fauna

* Binatang langka seperti komodo, burung cendrawasih, dll dilindungi oleh pemerintah.
* Di Indonesia terdapat berbagai jenis macam fauna yang unik.

2. Contoh kalimat hiponimi

Menyatakan hubungan hierarkis. Kata buah meliputi mangga, jambu, pepaya, dll.

* Tukang rujak itu sedang memotong buah, diantaranya mangga, jambu, kedondong, dll.

3. Contoh kalimat homonimi

Bila dua buah makna atau lebih dinyatakan dengan sebuah bentuk yang sama.

Contoh : kata tidur

* Adikku terbangun dari tidurnya ketika mobil ayah melewati polisi tidur.

4. Contoh kalimat polisemi

Satu kata yang memiliki banyak arti.

Contoh : kata “apel”

* Seluruh siswa mengikuti apel pagi di sekolah masing-masing. (apel disini maksdunya upacara).
* Ibu membeli apel di singapura. (apel disini maksudnya buah).

5. Contoh kalimat antonimi

Kata yang memiliki arti yang berlawanan.

Contoh : senang dan sedih

* Para suporter manchaster united senang karena timnya menjadi juara liga champions, sedangkan suporter Liverpool sedih karena timnya gagal menjadi juara.


I Made Sandy Nugraha

20108979

3KB03

Surat Undangan

SURAT UNDANGAN

Depok, 28 Maret 2010
No : 05/STFDR/VII/2010
Perihal : Undangan Rapat
Lamp : -


Kepada Yth.
Bapak/ibu……………….
di tempat

Dengan hormat,
Sehubungan dengan diadakannya acara Seminar Nasional dengan ini kami mengundang seluruh dosen S1 Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi pada :
Hari / Tanggal : Rabu, 28 April 2010
Tempat : Auditorium UG gedung 4 lt. 6 Depok
Waktu : Pukul 09.00 WIB

Dikarenakan besarnya manfaat yang didapat dalam acara tersebut, maka kami sangat mengharapkan kesedian dan partisipasi Bapak/ibu sekalian untuk menghadiri acara Seminar Nasional.

Demikian surat ini kami sampaikan. Atas perhatian dan dukungannya, kami ucapkan banyak terima kasih.

Hormat Kami,
Ketua Panitia


(I Made Sandy Nugraha)



I Made Sandy Nugraha
20108979
3KB03

Fungsi Bahasa Sebagai alat Komunikasi

Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi

v Pertama, bahasa Indonesia baku berfungsi pemersatu. Bahasa Indonesia baku mempersatukan atau memperhubungkan penutur berbagai dialek bahasa itu. Bahasa Indonesia baku mempersatukan mereka menjadi satu masyarakat bahasa Indonesia baku.

v Kedua, bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai penanda kepribadian. Bahasa Indonesia baku merupakan ciri khas yang membedakannya dengan bahasa-bahasa lainnya.

v Ketiga, bahasa Indonesia baku berfungsi penambah wibawa. Pemilikan bahasa Indonesia baku akan membawa serta wibawa atau prestise. Fungsi pembawa wibawa berkaitan dengan usaha mencapai kesederajatan dengan peradaban lain yang dikagumi melalui pemerolehan bahasa baku.

v Keempat, bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai kerangka acuan. Bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai kerangka acuan bagi pemakainya dengan adanya norma atau kaidah yang dikodifikasi secara jelas.

contoh :

rudy : bagaimana kabarmu ben?

beny : baik rud.bagaimana dengan kamu?

rudy : seperti yang kamu lihat.ben kamu ikut

kumpul dengan anak-anak besok?

beny : ikut,jika tidak ada halangan


I Made Sandy Nugraha

20108979



II

menggunakan bahasa indonesia secara baik dan benar

Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar” dapat diartikan pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan di samping itu mengikuti kaidah bahasa yang betul. Ungkapan “bahasa Indonesia yang baik dan benar” mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran. Bahasa yang diucapkan bahasa yang baku.

Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa konsekuensi logis terkait dengan pemakaiannya sesuai dengan situasi dan kondisi. Pada kondisi tertentu, yaitu pada situasi formal penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi prioritas utama. Penggunaan bahasa seperti ini sering menggunakan bahasa baku. Kendala yang harus dihindari dalam pemakaian bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala bahasa seperti interferensi, integrasi, campur kode, alih kode dan bahasa gaul yang tanpa disadari sering digunakan dalam komunikasi resmi. Hal ini mengakibatkan bahasa yang digunakan menjadi tidak baik.

Misalkan dalam pertanyaan sehari-hari dengan menggunakan bahasa yang baku Contoh :

  • Apakah kamu ingin menyapu rumah bagian belakang ?
  • Apa yang kamu lakukan tadi?
  • Misalkan ketika dalam dialog antara seorang Guru dengan seorang siswa
    • Pak guru : Made apakah kamu sudah mengerjakan PR?
    • Made : sudah saya kerjakan pak.
    • Pak guru : baiklah kalau begitu, segera dikumpulkan.
    • Made : Terima kasih Pak

Kata yang digunakan sesuai lingkungan sosial

Contoh lain dari pada Undang-undang dasar antara lain :

Undang-undang dasar 1945 pembukaan bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perkeadilan.

Dari beberapa kalimat dalam undang-undang tersebut menunjukkan bahasa yang sangat baku, dan merupakan pemakaian bahasa secara baik dan benar.

Contoh lain dalam tawar-menawar di pasar, misalnya, pemakaian ragam baku akan menimbulkan kegelian, keheranan, atau kecurigaan. Akan sangat ganjil bila dalam tawar -menawar dengan tukang sayur atau tukang becak kita memakai bahasa baku seperti ini.

(1) Berapakah Ibu mau menjual tauge ini?

(2) Apakah Bang Becak bersedia mengantar saya ke Pasar Tanah Abang dan berapa ongkosnya?

Contoh di atas adalah contoh bahasa Indonesia yang baku dan benar, tetapi tidak baik dan tidak efektif karena tidak cocok dengan situasi pemakaian kalimat-kalimat itu. Untuk situasi seperti di atas, kalimat (3) dan (4) berikut akan lebih tepat.

(3) Berapa nih, Bu, tauge nya?

(4) Ke Pasar Tanah Abang, Bang. Berapa?


I Made Sandy Nugraha

20108979

Selasa, 12 Oktober 2010

ilmiah

Pemeriksaan terhadap elemen-elemen, akan melibatkan uraian hubungan kekakuan beban. Untuk mendapatkan hubungan semacam ini dipakai hokum dan prinsip yang mengatur sifat benda.perhatian utma adalah mencari distribusi u. untuk melakukan dibuat pemilihan pola, bentuk atau bagan distribusi u pada suatu elemen. Contohnya ada satu hokum yang menyatakan supaya suatu benda yang dibebani dapat diandalkan dan fingsional, maka dia tidak boleh paah dimanapun dalam daerah kerjanya. Dengan kata lain, benda harus tetap continuous.

I Made Sandy Nugraha
20108979
3KB03

Semi ilmiah

Bagaimana Status Bibit-Chandra?
Selasa, 12 Oktober 2010 | 20:43 WIB
JAKARTA, KOMPAS- Mantan anggota Tim Delapan, Anies Baswedan, menilai status dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yakni Bibit Samad Rianto dan Chandra masih tetap tersanga sejak pihak kepolisian menyatakan P21 (berkas lengkap) dan melimpahkan kasus Bibit-Chandra kepada pihak kejaksaan. Akan tetapi, persoalan dinonaktifkan atau tidaknya Bibit-Chandra masih menunggu peraturan presiden (Perpres).

"Status Bibit-Chandra selaku tersangka secara hukum tapi belum ada putusan Presiden untuk memberhentikan sementara (non aktif)," ujarnya, Selasa (12/10/2010), dalam jumpa pers usai pertemuan mantan anggota Tim Delapan, Tim Pembela Bibit-Chandra, dan pimpinan KPK, di Gedung KPK, Jakarta.

Di dalam putusan uji materi Mahkamah Konstitusi (MK) terhadap Pasal 32 ayat 1 huruf (c) Undang-undang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nomor 30 Tahun 2002, MK menyatakan pimpinan KPK berhenti atau diberhentikan secara tetap setelah dijatuhi pidana berdasarkan putusan pengadilan yang memiliki kekuatan hukum tetap.

Sementara itu, apabila pimpinan KPK masih berstatus tersangka atau terdakwa, maka pimpinan KPK akan dinon-aktifkan dengan peraturan presiden (Perpres) hingga ada putusan tetap (inkrah). Sebagaimana yang diketahui, Bibit-Chandra dituduh melakukan pemerasan pada terpidana Anggodo Widjojo dan penyalahgunaan kekuasaan.

I Made Sandy Nugraha

20108979

Non ilmiah

SANGKURIANG

Pada jaman dahulu kala, di tatar Parahyangan, berdiri sebuah kerajaan yang gemah ripah lohjinawi kerta raharja. Tersebutlah sang prabu yang gemar olah raga berburu binatang, yang senantiasa ditemani anjingnya yang setia, yang bernama "Tumang".

Pada suatu ketika sang Prabu berburu rusa, namun telah seharian hasilnya kurang menggembirakan. Binatang buruan di hutan seakan lenyap ditelan bumi. Ditengah kekecewaan tidak mendapatkan binatang buruannya, sang Prabu dikagetkan dengan nyalakan anjing setianya "Tumang" yang menemukan seorang bayi perempuan tergeletak diantara rimbunan rerumputan. Alangkah gembiranya sang Prabu, ketika ditemukannya bayi perempuan yang berparas cantik tersebut, mengingat telah cukup lama sang Prabu mendambakan seorang putri, namun belum juga dikaruniai anak. Bayi perempuan itu diberi nama Putri Dayangsumbi.

Alkisah putri Dayngsumbi nan cantik rupawan setelah dewasa dipersunting seorang pria, yang kemudian dikarunia seorang anak laki-laki yang diberi nama Sangkuriang yang juga kelak memiliki kegemaran berburu seperti juga sang Prabu. Namun sayang suami Dayangsumbi tidak berumur panjang.

Suatu saat, Sangkuriang yang masih sangat muda belia, mengadakan perburuan ditemani anjing kesayangan sang Prabu yang juga kesayangan ibunya, yaitu Tumang. Namun hari yang kurang baik menyebabkan perburuan tidak memperoleh hasil binatang buruan. Karena Sangkuriang telah berjanji untuk mempersembahkan hati rusa untuk ibunya, sedangkan rusa buruan tidak didapatkannya, maka Sangkuriang nekad membunuh si Tumang anjing kesayangan ibunya dan juga sang Prabu untuk diambil hatinya, yang kemudian dipersembahkan kepada ibunya.

Ketika Dayangsumbi akhirnya mengetahui bahwa hati rusa yang dipersembahkan putranya tiada lain adalah hati "si Tumang" anjing kesayangannya, maka murkalah Dayangsumbi. Terdorong amarah, tanpa sengaja, dipukulnya kepala putranya dengan centong nasi yang sedang dipegangnya, hingga menimbulkan luka yang berbekas. Sangkuriang merasa usaha untuk menggembirakan ibunya sia-sia, dan merasa perbuatannya tidak bersalah. Pikirnya tiada hati rusa, hati anjingpun jadilah, dengan tidak memikirkan kesetiaan si Tumang yang selama hidupnya telah setia mengabdi pada majikannya. Sangkuriangpun minggat meninggalkan kerajaan, lalu menghilang tanpa karana.

Setelah kejadian itu Dayangsumbi merasa sangat menyesal, setiap hari ia selalu berdoa dan memohon kepada Hyang Tunggal, agar ia dapat dipertemukan kembali dengan putranya. Kelak permohonan ini terkabulkan, dan kemurahan sang Hyang Tunggal jualah maka Dayangsumbi dikaruniai awet muda. Syahdan Sangkuriang yang terus mengembara, ia tumbuh penjadi pemuda yang gagah perkasa, sakti mandraguna apalgi setelah ia berhasil menaklukan bangsa siluman yang sakti pula, yaitu Guriang Tujuh.

Dalam suatu saat pengembaraannya, Sangkuriang tanpa disadarinya ia kembali ke kerajaan dimana ia berasal. Dan alur cerita hidup mempertemukan ia dengan seorang putri yang berparas jelita nan menawan, yang tiada lain ialah putri Dayangsumbi. Sangkuriang jatuh hati kepada putri tersebut, demikianpula Dayangsumbi terpesona akan kegagahan dan ketampanan Sangkuriang, maka hubungan asmara keduanya terjalinlah. Sangkuriang maupun Dayangsumbi saat itu tidak mengetahui bahwa sebenarnya keduanya adalah ibu dan anak. Sangkuriang akhirnya melamar Dayangsumbi untuk dipersunting menjadi istrinya.



Namun lagi lagi alur cerita hidup membuka tabir yang tertutup, Dayangsumbi mengetahui bahwa pemuda itu adalah Sangkuriang anaknya, sewaktu ia melihat bekas luka dikepala Sangkuriang, saat ia membetulkan ikat kepala calon suaminya itu. Setelah merasa yakin bawa Sangkuriang anaknya, Dayangsumbi berusaha menggagalkan pernikahan dengan anaknya. Untuk mempersunting dirinya, Dayangsumbi mengajukan dua syarat yang harus dipenuhi Sangkuriang dengan batas waktu sebelum fajar menyingsing.
Syarat pertama, Sangkuriang harus dapat membuat sebuah perahu yang besar. Syarat kedua, Sangkuriang harus dapat membuat danau untuk bisa dipakai berlayarnya perahu tersebut.

Sangkuriang menyanggupi syarat tersebut, ia bekerja lembur dibantu oleh wadiabalad siluman pimpinan Guriang Tujuh untuk mewujudkan permintaan tersebut. Kayu kayu besar untuk perahu dan membendung sungai Citarum, ia dapatkan dari hutan di sebuah gunung yang menurut legenda kelak diberi nama Gunung Bukit Tunggul. Adapun ranting dan daun dari pohon yang dipakai kayunya, ia kumpulkan disebuah bukit yang diberi nama gunung Burangrang.

Sementara itu Dayangsumbi-pun memohon sang Hyang Tunggal untuk menolongnya, menggagalkan maksud Sangkuriang untuk memperistri dirinya.

Sang Hyang Tunggal mengabulkan permohonan Dayangsumbi, sebelum pekerjaan Sangkuriang selesai, ayampun berkokok dan fajar menyingsing ……. Sangkuriang murka, mengetahui ia gagal memenuhi syarat tersebut, ia menendang perahu yang sedang dibuatnya. Perahu akhirnya jatuh menelungkup dan menurut legenda kelak jadilah Gunung Tangkubanparahu, sementara aliran Sungai Citarum yang dibendung sedikit demi sedikit membentuk danau Bandung.

I Made Sandy Nugraha

20108979